Workshop Disdik Sulawesi Selatan:Kekuatan Bahasa Daerah sebagai Ketahanan Berbudaya

 


Bantaeng- Workshop Guru Bahasa dan Sastra Daerah Tingkat SMA/SMK/SLB Kabupaten Bantaeng. Ahad, (22/8/2021) bertempat di Hotel Ahriani Bantaeng.

Workshop Guru Bahasa dan Sastra Daerah di buka langsung oleh Dr. H. Basri, S.Pd., M.Pd. Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus/Layanan Khusus Bahasa dan Sastra Daerah Disdik Sulawesi Selatan. Turut hadir Kepala Seksi SMK Cabang Dinas Wilayah V Sattar, S.Si., M.Si dan Ketua MKKS SMA se Kabupaten Bantaeng Syafruddin S.Pd., M.M.

Sambutan Kepala Seksi SMK Cabang Dinas Wilayah V, Sattar, S.Si., M.Si menyampaikan bahwa adapun peserta yang ikut adalah  perwalian dari SMA Negeri sebanyak enam  sekolah, SMA Swasta Satu dan sekolah SMK Negeri sebanyak lima, sekolah swasta tujuh dan SLB 1 sekolah.

Lanjutnya, salah satu tujuan workshop bahwa bahasa daerah dianggap hampir punah, untuk itu digerakkan kembali bahasa Daerah disatuan pendidikan, dan harapan setiap pekan ada satu hari wajib menggunakan Bahasa daerah, baik bahasa Bugis maupun bahasa Makassar bisa digunakan pada satuan pendidikan baik di SMA maupun SMK, yang mengikuti workshop diharapkan untuk menjadi contoh disatuan pendidikan dalam penggunaan Bahasa Daerah.

Sementara sambutan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus/Layanan Khusus Bahasa dan Sastra Daerah, Dr. H. Basri, S.Pd., M.Pd. Bahwa nilai-nilai lokal di Kab. Bantaeng ada kekhususan atau ada ciri khas untuk menghidupkan kembali bahasa daerah di satuan pendidikan dalam bentuk muatan lokal, bukan cuma di SMA dan SMK tapi ditingkat SD dan SMP, kita bangga karena kita punya budaya, yang diakui. Pada sekarang ini sudah ada gejalanya bahwa bahasa daerah akan punah, dan ketika bahasa daerah ini punah maka yang bertanggung jawab adalah kita semua.

Salah satu Bahasa Daerah mulai punah karena penggunaannya sudah mulai bangga dengan budaya luar dan perilaku luar, sementara kita punya kekhususan dan ciri khas yang harus dipertahankan, ketika kita tidak mau lagi menggunakan bahasa daerah maka sebentar lagi bahasa ini akan punah. Lanjutnya.

Sebagai pesan tersirat  dari workshop Guru Bahasa dan Sastra Daerah Tingkat SMA/SMK/SLB Se Kabupaten Bantaeng adalah interaksi sosial antar individu membutuhkan bahasa. Tetapi masihkah  bahasa daerah dibutuhkan untuk kekuatan karakter generasi pasca milenial. Fenomenya, penggunaan bahasa daerah sudah mulai luntur, jarang sekali orangtua mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak. Terlestarinya bahasa daerah sekarang terjajah dengan pembangunan yang mengarah "meng-kota-kan desa". Hal ini berpengaruh dalam penggunaan bahasa yang menjadi peran penting dalam komunikasi. Jangan kita  menjadi pelenyap bahasa lokal kita. 

Kegiatan Workshop Guru Bahasa dan Sastra Daerah tingkat SMA/SMK/SLB Kab. Bantaeng. UPT SMA Negeri 4 Bantaeng mengutus peserta sebanyak sebelas orang.

SMA Negeri 4 Bantaeng jaya

#UchySmapat#

Comments

Popular posts from this blog

Ketua Terpilih PGRI Ranting SMA Negeri 4 Bantaeng Terpilih di Hari Kesadaran Nasional

Elsa Siswa SMA Negeri 4 Bantaeng Peraih 5 Medali Porprov Bulukumba -Sinjai

Selamat! Paskibra SMA Negeri 4 Bantaeng Meloloskan 24 Orang di Tingkat Kabupaten dan 1 Orang di tingkat Provinsi