SMA Negeri 4 Bantaeng Siapkan Lahan Setengah Hektar untuk Petani Milenial
Bantaeng - Keterpurukan para petani kini semakin lengkap, ketika dari hari ke hari lahan pertanian yang mereka miliki semakin menyempit. Dengan kondisi seperti ini, petani tidak dapat lagi memaksimalkan produksi di lahannya. Tentu saja hal ini menjadi salah satu pemicu yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan petani. Akibatnya profesi petani bagi sebagian anak muda tidak masuk ke dalam daftar cita-cita. Karena banyak anak muda yang beranggapan profesi petani identik dengan pekerjaan orang tua, harus mau kotor-kotoran bersama lumpur, menanam, dan memanen secara manual. Keuntungan yang didapatkan juga biasanya tak terlalu menjanjikan. Belum lagi apabila muncul permasalahan, seperti kekeringan, cuaca ekstrim yang tidak menentu, ketersediaan bibit terbatas, pupuk yang mulai langka di lapangan, serta berbagai hal lainnya yang berimbas pada gagalnya panen. Hal-hal tersebut menyebabkan kurangnya minat para anak muda untuk terjun pada sektor pertanian. Sehingga mengancam kegagalan mimpi Indonesia, yakni mewujudkan kedaulatan pangan.
Kepala UPT SMA Negeri 4 Bantaeng Syafruddin, S.Pd., M.M. Menyampaikan saat menjadi pembina upacara Senin, (7/3/2022) "Bahwa untuk menyelesaikan problematika ini, diperlukan peran pemuda yang memiliki kekuatan dan semangat yang tinggi dalam pertanian. karena banyak ide kreatif dan inovatif yang dapat muncul dari para pemuda. apabila hal tersebut dapat terwujud dapat menjadi pengaruh yang besar pada pengembangan dan pembangunan pertanian."
"Petani milenial mempunyai peran penting untuk saat ini. Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Dan tentunya itu bisa didapatkan dari bangku pendidikan vokasi. Karena, pengembangan pendidikan vokasi menjadi kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial." Tutupnya.
SMA Negeri 4 Bantaeng jaya
#UchySmapat#
Tetap smngat berkarya
ReplyDeleteSMAPAT JAYA