LAPORAN BEST PRACTICE Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi)

 

LAPORAN BEST PRACTICE

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi)

 

 

 


 

OLEH:

MUHAMMAD RUSLI

NPM: 239024495032

 

 

 

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023

 

 

 

 

BIODATA PENULIS

 

1.       Nama : Muhammad Rusli

2.       NPM : 239024495032

3.       No. UKG : 201500952449

4.       Tempat / Tanggal Lahir : Karassing, 01 Januari 1980

5.       Jenis Kelamin : Laki – laki

6.       Agama : Islam

7.       Unit Kerja : SMA Negeri 4 Bantaeng

8.       Alamat Unit Kerja : Jl. Elang No. 52

 

Bantaeng, 7 Desember 2023

 

                                                                                                         Penulis,

Muhammad Rusli

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya. Laporan Best Pratice yang berjudul “Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi)” ini dapat diselesaikan sesuai rencana. Laporan ini ditulis untuk memenuhi rangkaian Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan 3 Tahun 2023. Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari usaha dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati diucapkan terima kasih kepada yang terhormat.

1.    Bapak DR. Usman, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing dan Ibu Rusnah, S.Pd., M.Pd., selaku   Guru Pamong yang telah memberikan bimbingan dan memotivasi agar laporan dapat selesai dengan baik.

2.    Bapak Syafruddin, S.Pd., M.M. Kepala Sekolah yang telah memberikan saran dan dukungan terkait pembuatan laporan ini.

3.    Panitia Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan 3 Tahun 2023 yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.

4.    Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan 3 Tahun 2023 Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

 

Bantaeng, 7 Desember 2023  

 

Penulis,

Muhammad Rusli

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................................................i

BIODATA PENULIS .............................................................................................................ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1

A) Latar Belakang Masalah ....................................................................................................1

B) Manfaat Kegiatan...............................................................................................................2

    1. Bagi siswa ......................................................................................................................2

    2. Bagi guru.........................................................................................................................3

 C) Peran dan tanggung jawab ................................................................................................3

D) Tantangan yang dihadapi....................................................................................................3

 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................4

 A. Tujuan dan Sasaran ...........................................................................................................4

 B. Bahan/Materi Kegiatan .....................................................................................................4

 C. Bahan/Materi Kegiatan .....................................................................................................4

 D. Bahan/Materi Kegiatan .....................................................................................................4

 E. Langkah-langkah pembelajaran.........................................................................................5

 F. Waktu dan Tempat Kegiatan ..............................................................................................7

 G. Refleksi hasil (Dampak) ....................................................................................................7

 H. Faktor keberhasilan……....................................................................................................7

  I. Faktor ketidak keberhasilan…...........................................................................................8

  BAB III KESIMPULAN.......................................................................................................9

  DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................10

  LAMPIRAN

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah

Praktik pembelajaran Kurikulum Merdeka yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru dan contekan dari internet. Penulis meyakini bahwa buku maupun contekan di internet tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak bersemangat dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa siswa bosan mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan menggunakan metode ceramah. Selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks. Sehingga menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis cerpen. Siswa  juga mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun serta guru kurang maksimal dalam menggunakan model pembelajaran inovatif.

 

B.      Manfaat Kegiatan Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat dijadikan sebagai acuan ataupun referensi bagi rekan guru lainnya dalam melakukan sebuah praktik pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran ditentukan oleh kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Perencanaan yang dilakukan dengan baik akan membuat proses pembelajaran lebih terstruktur dan terorganisir. Penerapan model pembelajaran inovatif, yaitu model Project  Based Learning (PJBL) akan mengarahkan pembelajaran lebih berpusat pada siswa sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Penggunaan media powerpoint dalam proses pembelajaran membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga siswa  lebih termotivasi untuk belajar. Dengan adanya motivasi dalam diri siswa, maka kesulitan yang dialami dalam memahami pembelajaran khususnya pembelajaran mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun  dapat teratasi dengan baik. Semoga praktik pembelajaran ini bisa menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.

             Berikut beberapa manfaat  bagi siswa, guru dan sekolah.

1.       Bagi siswa

· Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.

· Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

· Terkontrolnya tingkah laku positif siswa.

·      Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada saat prosespembelajaran    berlangsung.

· Meningkatkan hasil belajar siswa.

2.       Bagi guru

· Memperluas wawasan.

· Meningkatkan professional kerja.

· Meningkatkan peran guru sebagai fasilisator.

· Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya.

· Memperbaiki kinerja guru dalarn proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Arab.

   C.      Peran dan tanggung jawab sebagai seorang guru yang memiliki peran dan tanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi setiap kegiatan pembelajaran yang saya lakukan secara efektif dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif, serta menggunakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan bersama dapat tercapai dengan baik.

D)      Tantangan yang dihadapi

       · Guru belum terbiasa menerapkan metode pembelajaran yang menarik, sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun.

       · Guru sudah merasa nyaman dengan model pembelajaran yang diterapkan selama ini yaitu metode ceramah, sehingga tidak mencoba untuk menerapkan model-model pembelajaran yang lain.

      · Guru masih belum banyak mengenali pembelajaran berbasis teknologi dan inovasi pada pembelajaran mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun.

                   Adapun yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu peserta didik, guru yang mengampu mata pelajaran, guru pamong, dosen pembimbing, dan rekan sejawat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

 PEMBAHASAN

A.     Tujuan dan Sasaran Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan   pengetahuan dan keterampilan, yang meliputi:

· Siswa dapat mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun yaitu tema, latar, sudut pandang , tokoh penokohan, amanat

Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas XI. 7 semester ganjil di SMA Negeri 4 Bantaeng sebanyak 26 siswa.

B.      Bahan/Materi Kegiatan Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas XI. 7  untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun..

C.      Sumber daya/materi Proyekttor, jaringan internet, jaringan listrik, buku-buku yang terkait, gambar berseri serta LKPD.

D.     Model pembelajaran model pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran model Project Based Learning.

E.      Langkah-langkah pembelajaran pertemuan

Capaian Pembelajaran

Siswa mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, pengetahuan, metakognisi untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Siswa mampu menulis berbagai jenis karya sastra. Siswa mampu menulis teks refleksi diri. Siswa mampu menulis hasil penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan pengembangan studi lanjut. Siswa mampu memodifikasi/mendekonstruksikan karya sastra untuk tujuan ekonomi kreatif. Siswa mampu menerbitkan tulisan hasil karyanya di media cetak maupun digital.

 

Kompetensi Awal  

 4.9. Mengontstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen

 

Profil Pelajar Pancasila

1.    Berpikir kritis yang ditujukkan melalui kemampuan berpikir untuk menulis teks cerpen sesuai unsur pembangun

2.    Kreatif yang ditunjukan melalui kegiatan mengamati dan mengolah informasi atau fenomena pada kegiatan mengkontruksi teks cerpen sesuai unsur pembangun yang dialihwanahakan kedalam media gambar berseri

 

Sarana/Prasarana

1.    Sarana : buku siswa, buku guru, Bahasa Indonesia kelas XI SMA Kemendikbud, KBBI (cetak/daring), dan alam sekitar

2.              Prasarana : Laktop, gawai, smart board, LKPD, dan jaringan internet.

 

Tujuan Pembelajaran

1.              Menetukan topik tentang kehidupan dalam cerita pendek

2.              Siswa dapat mengkonstruksi salah satu cerpen dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun  cerpen dengan teliti cermat dan terampil

 

Target Siswa

Target Siswa   : Peserta didik regular

Jumlah           : 26 orang

Analisis kebutuhan siswa dengan asesmen penilaian.

 

Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengkonstruksi salah satu cerpen dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun  cerpen dengan teliti cermat dan terampil.

 

Apersepsi

Diskusi mengenai teks cerpen di awal BAB dengan menggunakan pertanyaan pemandu seperti yang terdapat dalam buku siswa

1.              Pesan kehidupan apakah yang disampaikan gambar diatas?

2.              Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan realita atau hanya imajinasi pembuat gambar?

3.              Bisakah gambar diatas dijadikan tema cerpen

 

Pertanyaan pemantik

Pertanyaan pemantik dapat menjadi sarana menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis para siswa

Mengajukan pertanyaan pemantik untuk mulai mengkontruksi cerpen sebagai berikut :

1.              Apa yang dipahami tentang cerita pendek?

2.              Apa kesan siswa saat membaca atau menyimak  cerita pendek?

3.              Pernahkah siswa tertarik untuk menulis sebuah cerita pendek?.

Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning yang diintegrasikan ke dalam media gambar.

Kegiatan Awal

1.       Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik berdoa untuk memulai pembelajaran.

2.       Siswa  merespons pertanyaan yang berkaitan dengan kabar, pembelajaran sebelumnya dan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

3.       Siswa  merespons guru berkaitan dengan motivasi untuk membangkitakn semangat belajar

4.       Siswa menerima informasi tentang tujuan pembelajaran, cakupan materi dan penilaian pembelajaran.

Kegiatan Inti

1.         Siswa sudah duduk berkelompok dan guru memberikan penjelasan bagaimana cara menulis teks cerita pendek, menampilkan gambar berseri dan meminta siswa mengamati gambar dan mulai menentukan tema. Siswa membuat sebuah kerangka kerja, dalam hal ini siswa terlebih dahulu membuat kerangka cerpen dari pengamatan gambar berseri.

2.         Adanya konflik utama yang dicermati pada gambar berseri dijadikan inti dalam penulisan cerpen.

3.         Siswa mendesain proses untuk menentukan solusi atau permasalahan tantangan yang diberiakn melalui pengamatan media gambar berseri. Dalam hal ini siswa menentukan resolusi atau peneyelesaian dari konflik cerpen 

4.        Siswa secara kalaboratif dapat melakukan penyuntingan cerpen yang telah dibuat oleh siswa lain.

5.        Proses evaluasi cerpen dilakukan secara terus-menerus

6.        Siswa secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas menkontruksi cerpenberdasarkan media gambar yang ditampilkan

7.        Produk akhir aktifitas belajar yakni cerpen dievaluasi secara kualitatif.

8.        Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan. Dalam hai ini semua siswa dapat melakukan koreksi silang terhadap cerpen.

 

Kegiatan Penutup

1.    Guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja siswa.

2.    Guru Bersama siswa menyimpulkan materi.

3.    Guru melakukan pemahaman bermakna.

4.    Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran dan umpan balik.

5.    Guru menutup pembelajaran

 

Panduan Penanganan Pembelajaran terhadap beragam karakteristik siswa

1.       Guru sebaiknya sudah memiliki catatan terkait karakter dan kemampuan atau pengalaman siswa

2.     Kelompok diatur agar heterogen. Siswa yang kecepatan belajarnya tinggi dapat membantu yang kurang cepat dalam belajar.

Pemandu Aktifitas

Refleksi siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini.

Penilaian

Untuk menakar atau mengevaluasi/memvalidasi siswa telah mencapai tujuan hasil yang diharapkan berisi penilaian:

1. Afektif (observasi)

2. Penilaian kinerja

3.Projek

4.Tes tertulis

5.Penugasan

Setelah siswa menghasilkan produk berupa teks cerpen, untuk mengukur ketercapaian pembelajaran, guru memberikan penilaian dengan menggunakan rubrik berikut:

Unsur Penialaian Skor (1-5)

1.   Siswa dapat membuat judul cerpen dengan benar (menggunakan huruf kapital di awal kata, tidak lebih dari 7 kata, tidak diakhiri tanda titik, dan menarik).

2.   Siswa dapat memilih tema yang tepat dan menarik.

3.   Siswa dapat mengembangkan topik menjadi karangan cerpen yang mengandung unsur intrinsik dan ekstrinsik.

4.   Tulisan siswa sudah memperhatikan penulisan ejaan dan tanda baca yang tepat.

5.   Tulisan siswa sudah memperhatikan kaidah kebahasaan cerita pendek yang tepat.

6.   Tulisan siswa memperhatikan penggunaan kalimat yang efektif.

 

Bagi siswa yang dapat menulis teks cerpen sesuai dengan rubrik tersebut (1-6), nilai yang didapat adalah sebagai berikut:

NA= (NS/30) x 100

NA= Nilai Akhir

NS= Nilai Skor

 

Kegiatan Tindak Lanjut

 

Peserta didik dapat mencari cerpen lain yang ramah dan santun untuk disimak, ditafsirkan, diapresiasi, dan dievaluasi. Peserta didik dianjurkan untuk melakukan pekerjaan seperti itu sebagai kegiatan mandiri.

 

  Materi Pembelajaran

Menulis cerpen dengan media gambar berseri. Gambar berseri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan antara gambar yang satu dengan lainnya, sedangkan gambar lepas merupakan gambar yang menunjukkan situasi ataupun tokoh dalam cerita. Kegunaan gambar berseri dalam membuat cerita agar siswa dapat dengan mudah menuangkan ide-ide gagasan dengan kata-kata sesuai urutan gambar. Hal ini dapat membantu siswa dapat merangkai kata-kata dengan baik yang bisa menghasilkan sebuah karangan yang utuh.

F.      Waktu dan Tempat Kegiatan Praktik ini dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 7 Desember 2023 di SMA Negeri 4 Bantaeng

G.     Refleksi hasil (Dampak)

· Siswa  termotivasi dalam mengikuti pembelajaran mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun.  karena metode yang diterapkan lebih menarik dan menyenangkan.

· Proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran Project Based Learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Problem Based Learning megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran

· Respon siswa sangat positif dan merasa senang serta sangat antusias dalam pembelajaran karena diterapkannya pembelajaran berbasis teknologi meskipun dalam bentuk media gambar yang sederhana dan inovasi pada pembelajaran mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun..

· Penerapan model pembelajaran Project Based Learning ini juga meningkatkan kemampuan siswa dalam menghasilkan produk. Model Project Based Learning yang diterapkan dengan menyajikan media gambar berseri mampu mendorong siswa mencapai tujuan pembelajaran.

 H. Faktor keberhasilan, yaitu:

 · Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan langkah-langkah dalam model pembelajaran dilaksanakan secara urut, terstruktur, serta alokasi waktu yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

 · Adanya dukungan penuh dari Kepala Sekolah, Pengawas Bina SMA dan rekan sejawat dalam kegiatan pembelajaran yang diterapkan.

 I. Faktor ketidakeberhasilan, yaitu:

· Adanya siswa yang hanya mengandalkan temannya saat berdiskusi menentukan tema, sehingga terkesan sebagian siswa kurang aktif dalam pembelajaran

· Siswa  belum terbiasa belajar dengan model Project Based Learning.

· Perangkat laptop lambat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

          Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1.              Pembelajaran materi mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun, dengan model pembelajaran Project Based Learning layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

2.              Dengan penyusunan modul ajar secara sistematis dan cermat, pembelajaran mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun, dengan model pembelajaran Project Based Learning yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan TPACK, literasi, dan kecakapan abad 21. 3. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi dan kreatifitas pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna. 4. siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada apa yang disampaikan guru. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama / tidak mudah lupa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 https://smkn3tuban.sch.id/wp-content/uploads/2020/06/25.-MOCH.-BASUNI,S.Pd_..pdf Wahib Dariyadi, Moch & Betric Feriandika. (2023). “Hayya Nata‟allam „al‟Arabiyah” Kurikulum Merdeka Kelas XI, PT. Optima Intermedia, Malang http://repository.radenintan.ac.id/29040/1/PUSAT%20BAB%20%20DAN%202.pdf https://bit.ly/WawancaraTemanSejawat_SMAN 4 Bantaeng

https://bit.ly/WawancaraDenganPelaksanaTugasKepalaSekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

Lampiran 1 : Dokumentasi kegiatan

Lampiran 2 : Modul Ajar

Lampiran 3 : Bahan Ajar

Lampiran 4 : Media Ajar

Lampiran 5 : Analisis Penilaian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1 : Dokumentasi kegiatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Lampiran 2: Modul Ajar

Nama Pendidik             : Muhammad Rusli, S.Pd

Nama Sekolah              : SMA Negeri 4 Bantaeng

Mata Pelajaran             : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester             : XI/Ganjil

Materi                          : Mengkonstruksi teks cerpen sesuai unsur pembangun

Alokasi Waktu              : 2 x Pertemuan

 

Capaian Pembelajaran

Siswa mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, pengetahuan, metakognisi untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Siswa mampu menulis berbagai jenis karya sastra. Siswa mampu menulis teks refleksi diri. Siswa mampu menulis hasil penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan pengembangan studi lanjut. Siswa mampu memodifikasi/mendekonstruksikan karya sastra untuk tujuan ekonomi kreatif. Siswa mampu menerbitkan tulisan hasil karyanya di media cetak maupun digital.

 

Kompetensi Awal  

 4.9. Mengontstruksi sebuah cerita pendek dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun cerpen

 

Profil Pelajar Pancasila

1.         Berpikir kritis yang ditujukkan melalui kemampuan berpikir untuk menulis teks cerpen sesuai unsur pembangun

2.         Kreatif yang ditunjukan melalui kegiatan mengamati dan mengolah informasi atau fenomena pada kegiatan mengkontruksi teks cerpen sesuai unsur pembangun yang dialihwanahakan kedalam media gambar berseri

 

Sarana/Prasarana

1.         Sarana : buku siswa, buku guru, Bahasa Indonesia kelas XI SMA Kemendikbud, KBBI (cetak/daring), dan alam sekitar

2.         Prasarana : Laktop, gawai, smart board, LKPD, dan jaringan internet.

 

Tujuan Pembelajaran

3.         Menetukan topik tentang kehidupan dalam cerita pendek

4.         Siswa dapat mengkonstruksi salah satu cerpen dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun  cerpen dengan teliti cermat dan terampil

 

Target Siswa

Target Siswa     : Peserta didik regular

Jumlah             : 30 orang

Analisis kebutuhan siswa dengan asesmen penilaian.

 

Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat mengkonstruksi salah satu cerpen dengan memerhatikan unsur-unsur pembangun  cerpen dengan teliti cermat dan terampil.

 

Apersepsi

Diskusi mengenai teks cerpen di awal BAB dengan menggunakan pertanyaan pemandu seperti yang terdapat dalam buku siswa

4.       Pesan kehidupan apakah yang disampaikan gambar diatas?

5.       Apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan realita atau hanya imajinasi pembuat gambar?

6.       Bisakah gambar diatas dijadikan tema cerpen

 

Pertanyaan pemantik

Pertanyaan pemantik dapat menjadi sarana menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis para siswa

Mengajukan pertanyaan pemantik untuk mulai mengkontruksi cerpen sebagai berikut :

4.    Apa yang dipahami tentang cerita pendek?

5.    Apa kesan siswa saat membaca atau menyimak  cerita pendek?

6.    Pernahkah siswa tertarik untuk menulis sebuah cerita pendek?.

 

Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning yang diintegrasikan ke dalam media gambar.

Kegiatan Awal

5.       Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik berdoa untuk memulai pembelajaran.

6.       Siswa  merespons pertanyaan yang berkaitan dengan kabar, pembelajaran sebelumnya dan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

7.       Siswa  merespons guru berkaitan dengan motivasi untuk membangkitakn semangat belajar

8.       Siswa menerima informasi tentang tujuan pembelajaran, cakupan materi dan penilaian pembelajaran.

Kegiatan Inti

9.         Siswa sudah duduk berkelompok dan guru memberikan penjelasan bagaimana cara menulis teks cerita pendek, menampilkan gambar berseri dan meminta siswa mengamati gambar dan mulai menentukan tema. Siswa membuat sebuah kerangka kerja, dalam hal ini siswa terlebih dahulu membuat kerangka cerpen dari pengamatan gambar berseri.

10.     Adanya konflik utama yang dicermati pada gambar berseri dijadikan inti dalam penulisan cerpen.

11.     Siswa mendesain proses untuk menentukan solusi atau permasalahan tantangan yang diberiakn melalui pengamatan media gambar berseri. Dalam hal ini siswa menentukan resolusi atau peneyelesaian dari konflik cerpen 

12.    Siswa secara kalaboratif dapat melakukan penyuntingan cerpen yang telah dibuat oleh siswa lain.

13.    Proses evaluasi cerpen dilakukan secara terus-menerus

14.    Siswa secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas menkontruksi cerpenberdasarkan media gambar yang ditampilkan

15.    Produk akhir aktifitas belajar yakni cerpen dievaluasi secara kualitatif.

16.    Situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan. Dalam hai ini semua siswa dapat melakukan koreksi silang terhadap cerpen.

 

Kegiatan Penutup

6.    Guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja siswa.

7.    Guru Bersama siswa menyimpulkan materi.

8.    Guru melakukan pemahaman bermakna.

9.    Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran dan umpan balik.

10. Guru menutup pembelajaran

Panduan Penanganan Pembelajaran terhadap beragam karakteristik siswa

3.       Guru sebaiknya sudah memiliki catatan terkait karakter dan kemampuan atau pengalaman siswa

4.     Kelompok diatur agar heterogen. Siswa yang kecepatan belajarnya tinggi dapat membantu yang kurang cepat dalam belajar.

Pemandu Aktifitas

Refleksi siswa diminta untuk menjawab secara lisan mengenai kegiatan pembelajaran hari ini.

Penilaian

Untuk menakar atau mengevaluasi/memvalidasi siswa telah mencapai tujuan hasil yang diharapkan berisi penilaian:

6. Afektif (observasi)

7. Penilaian kinerja

8.Projek

9.Tes tertulis

10.               Penugasan

Setelah siswa menghasilkan produk berupa teks cerpen, untuk mengukur ketercapaian pembelajaran, guru memberikan penilaian dengan menggunakan rubrik berikut:

Unsur Penialaian Skor (1-5)

7.   Siswa dapat membuat judul cerpen dengan benar (menggunakan huruf kapital di awal kata, tidak lebih dari 7 kata, tidak diakhiri tanda titik, dan menarik).

8.   Siswa dapat memilih tema yang tepat dan menarik.

9.   Siswa dapat mengembangkan topik menjadi karangan cerpen yang mengandung unsur intrinsik dan ekstrinsik.

10.               Tulisan siswa sudah memperhatikan penulisan ejaan dan tanda baca yang tepat.

11.               Tulisan siswa sudah memperhatikan kaidah kebahasaan cerita pendek yang tepat.

12.               Tulisan siswa memperhatikan penggunaan kalimat yang efektif.

 

Bagi siswa yang dapat menulis teks cerpen sesuai dengan rubrik tersebut (1-6), nilai yang didapat adalah sebagai berikut:

NA= (NS/30) x 100

NA= Nilai Akhir

NS= Nilai Skor

 

Kegiatan Tindak Lanjut

 

Peserta didik dapat mencari cerpen lain yang ramah dan santun untuk disimak, ditafsirkan, diapresiasi, dan dievaluasi. Peserta didik dianjurkan untuk melakukan pekerjaan seperti itu sebagai kegiatan mandiri.

 

Materi Pembelajaran

Menulis cerpen dengan media gambar berseri. Gambar berseri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan dan menunjukkan adanya kesinambungan antara gambar yang satu dengan lainnya, sedangkan gambar lepas merupakan gambar yang menunjukkan situasi ataupun tokoh dalam cerita. Kegunaan gambar berseri dalam membuat cerita agar siswa dapat dengan mudah menuangkan ide-ide gagasan dengan kata-kata sesuai urutan gambar. Hal ini dapat membantu siswa dapat merangkai kata-kata dengan baik yang bisa menghasilkan sebuah karangan yang utuh.

 

Bantaeng, November 2023

Mengetahui:

Kepala UPT SMA Negeri 4 Bantaeng                                        Guru Mata Pelajaran                                       

 

Syafruddin, S. Pd., M. M.                                               Muhammad Rusli, S. Pd., M. Pd.                    

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 3: Bahan Ajar

 

"D:\PPt MENULIS CERPEN.pptx"

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 4: Media Ajar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 5: Analisis Penilaian

 

Analisis Penilaian Pembelajaran

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada salah satu kegiatan inovasi pembelajaran yang dilakukan. Silakan ikuti langkah berikut ini untuk membantu Anda dalam menuliskan Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran (LK-2). 1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang pada langkah 7 MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Diharapkan pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran yang direkam. 2. Bandingkan hasil penilaian pembelajaran (proses dan/atau hasil) siswa/i dengan capaian pembelajaran yang Anda pilih. 3. Lakukan analisis terhadap penilaian yang telah dilaksanakan. Untuk analisis penilaian, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi hambatan saat kegiatan penilaian berlangsung dengan teori yang dipelajari saat MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 4. Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1 dan 1x untuk siklus 2.

 Nama Mapel               : Bahasa Indonesia

 Tempat Pelaksanaan     : SMA Negeri 4 Bantaeng

Waktu Pelaksanaan       : Kamis, 7 Desember 2023

Nama Mahasiswa         : Muhammad Rusli

 Nama Guru Pamong    : Rusnah, S. Pd., M.Pd.

Nama Dosen                : Dr. Usman, S.Pd., M.Pd.

I.          Deskripsi Kegiatan Penilaian

(Kegiatan apakah yang Anda lakukan untuk menilai proses dan/atau hasil pembelajaran siswa/i Anda saat inovasi pembelajaran berlangsung? Penilaian dapat berupa assessment for learning, assessment as learning, atau assessment of learning)

Kegiatan yang dilakukan untuk menilai proses dan/atau hasil pembelajaran siswa adalah sebagai berikut :

1.       Assesment for Learning

 Selama kegiatan pembelajaran, saya sebagai guru mengajukan pertanyaan terbuka, seperti apa saja yang menjadi bagian dari Pelajaran sebelumnya, yang sekaitan dengan materi mengonstruksi cerpen. Hal ini akan membantu untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi yang diberikan dan dapat menggali pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Setelah itu saya selaku guru meminta siswa untuk mengamati gambar berseri dan mendesain kerangka gambar berdasarkan pemahaman siswa terhadap gambar berseri tersebut.

2.       Assesment of Learning (Penilaian Hasil Pembelajaran)

Memberikan tugas kepada siswa di mana mereka harus menjawab di LKPD yang diberikan untuk mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun setelah mengamati gambar berseri. Kemudian siswa dipandu atau dibimbing secara tetrus-menerus untuk menemukan tema yang tepat, konflik yang terdapat pada gambar berseri dan penyelesaian konflik sehingga membentuk tulisan cerpen yang utuh. Siswa yang sudah menyelesaikan beberapa bagian struktur pembangun cerpen diminta untuk mempresentasikan hasil konstruksi mereka untuk mengevaluasi pemahaman dan kemampuan siswa dalam mengonstruksi teks cerpen berdasarkan media gambar berseri dengan tepat, yang merupakan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

II.       Hasil dan Manfaat Penilaian

     (Bagaimana hasil yang diperoleh dari kegiatan penilaian yang Anda lakukan? Apakah ada manfaat yang dirasakan siswa/i untuk meningkatkan kemampuan sikap, pengetahuan dan/atau keterampilan terhadap topik yang diajarkan? Apakah hasil penilaian menggambarkan pencapaian tujuan pembelajaran yang Anda tetapkan? Kaitkan penjelasan Anda dengan materi yang dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran).

 

 

 

 

KKM yang ditetapkan 75

Grafik  di atas menunjukan siswa mencapai KKM yang ditetapkan meskipun terdapat 6 orang yang hanya melampaui 3 angka dari batas KKM. Selebihnya siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan model Project Based Learning melalui media gambar berseri untuk mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun menunjukkan tingkat kemampuan mengonstruksi cerpen mampu melewati ambang batas KKM dengan pencapaian nilai cenderung maksimal. Dari hasil analisis dapat disimpulkan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun. Pembelajaran model Project Based Learning yang diejawantahkan ke dalam media gambar berseri  dapat membantu pendidik memberikan pelayanan pembelajaran yang maksimal dan informasi terkait pembelajaran kepada peserta didik, dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri.

III.    Tantangan Kegiatan Penilaian

 (Apakah yang menjadi tantangan Anda saat kegiatan penilaian berlangsung? Apakah hasil penilaian menggambarkan penilaian yang komprehensif? Mengapa dan kaitkan alasan Anda dengan materi dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)

Tantangan yang kami rasakan pada saat penilaian adalah bagaimana seorang guru harus pandai-pandai mengamati setiap tingkah laku siswa pada saat pembelajaran berlangsung, bagaimana tingkat kejenuhan belajar siswa, sehingga memerlukan ice breaking untk memancing semangat siswa kembali focus. Dalam kegiatan penilaian, terdapat beberapa tantangan yang saya temukan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Waktu yang Diperlukan: Penilaian tugas menyampaikan kerangka cerpen dari gambar berseri membutuhkan waktu yang cukup untuk mengevaluasi setiap presentasi kerangka cerpen dari gambar berseri dengan cermat. Ini bisa menjadi tantangan jika memiliki cukup banyak siswa dalam kelas.

2. Pemahaman yang Tidak Merata: Tidak semua siswa mungkin mencapai tingkat pemahaman yang sama terhadap materi. Beberapa siswa mungkin memerlukan lebih banyak bantuan atau panduan untuk menganalisis bagian unsur pembangun cerpen dalam mengonstruksi cerpen dan ini dapat memengaruhi hasil penilaian dibuktikan dengan analisis 6 orang siswa hanya mampu mencapai 3 point di atas nilai KKM

3. Kendala Teknologi: jika terjadi pemadaman listrik berkala atau server jaringan bermasalah maka penyampaian media gambar sedikit terhambat 

4. Kesiapan Siswa: Tidak semua siswa  siap atau percaya diri  dalam hal presentasikan hasil belajar mereka di depan kelas atau melakukan presentasi. Ini bisa memengaruhi kualitas presentasi mereka.

IV.    Solusi Pemecahan Masalah

      (Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada kegiatan penilaian? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)

Terdapat beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul saat kegiatan penilaian, yaitu :

1.         Rubrik Penilaian yang Jelas: Membuat rubrik penilaian yang sangat jelas dan spesifik yang akan digunakan dalam menilai tugas mengonstruksi cerpen dengan unsur pembangun.. Rubrik ini harus mencakup kriteria yang mendefinisikan dengan jelas apa yang diharapkan dari setiap aspek mengonstruksi cerpen. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi siswa untuk memahami apa yang akan dinilai dan bagi penilai untuk memberikan penilaian yang konsisten.

2.         Pelatihan dan Panduan: Menyediakan pelatihan atau panduan kepada siswa sebelum mereka mengonstruksi cerpen. Ini dapat mencakup contoh  memulai menulis dengan kerangka dari gambar berseri yang ditampilkan, memotivasi siswa untuk menuangkan ide kreatif menulis . Hal ini akan membantu siswa merasa lebih percaya diri dan siap dalam mengonstruksi cerpen dengan media gambar.

3.         Pertemuan Intensif: Jika ada siswa yang memerlukan bantuan tambahan atau memiliki kebutuhan khusus, pertimbangkan untuk menyelenggarakan pertemuan individu atau sesi bimbingan. Hal ini memungkinkan saya sebagai guru untuk memberikan perhatian yang lebih personal kepada siswa, membantu mereka mengatasi hambatan, dan memastikan bahwa mereka siap untuk memulai mengonstuksi cerpen sesuai unsur pembangun.

4.         Penilaian Ganda: Menggunakan lebih dari satu penilai dapat membantu meningkatkan objektivitas penilaian. Dua penilai yang berbeda dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan membantu memastikan bahwa penilaian lebih adil dan konsisten.dalam hal ini meminta teman sejawat untuk membantu menilai cerpen yang telah dikonstruksi oleh siswa.

5.         Umpan Balik yang Konstruktif: Setelah penilaian selesai, memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Hal ini mereka memahami kekuatan dan kelemahan siswa dalam mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun, serta cara untuk memperbaiki kinerja mereka mengonstruksi cerpen  dengan tema berbeda. Hal ini akan membantu siswa dalam proses pembelajaran mereka.

 

V.       Rencana Tindak Lanjut

(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) Anda untuk menjadikan kegiatan dan hasil penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pendekatan/metode/strategi pembelajaran berikutnya?)

Setelah melaksanakan PPL Aksi kedepannya perlu dilaksanakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) demi keberlanjutan rencana suatu program pembelajaran. Dengan adanya Rencana Tindak Lanjut akan lebih mudah dalam mengimplementasikan program kedepannya. Rencana Tindak Lanjut yang baik dapat disusun sesuai rencana program berdasarkan hasil refleksi dan analisis dari pengalaman aksi sebelumnya. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, beberapa rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan setelah melakukan refleksi akhir PPL, yaitu:

1.       Membagikan pengalaman selama melaksanakan aksi kepada teman sejawat di sekolah yang mungkin dapat menginspirasi mereka dalam mengajar dan agar memperoleh kritik serta masukan yang membangun.

2.       Program lanjutan yang dapat dilakukan oleh pendidik berupa perbaikan (remedial), dan pengayaan (enrichment).

3.       Menerapkan model PJBL dalam pembelajaran selanjutnya di sekolah.

4.       Melakukan refleksi pembelajaran berkelanjutan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

5.       Mencari referensi tentang model-model pembelajaran lain yang relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa dan perkembangan zaman.

6.       Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi dengan TPACK dan penggunaan aplikasi untuk menunjang aktivitas belajar siswa.

7.       Konsisten dalam melakukan evaluasi yang melibatkan soal-soal berbasis HOTS.

8.       Mencoba hal-hal lain yang mungkin dapat meningkatkan motivasi belajar siswa seperti penggunaan yel-yel, ice breaking atau sejenisnya.

Daftar Pustaka

 http://lib.unnes.ac.id/19847/1/2101409112.pdf

 https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/parafrasa/article/download/1902/1151

 

 

                                                                  Bantaeng, 7 Desember 2023

Dibuat oleh,                                                                       Disetujui oleh,

 

 

 

 

Muhammad Rusli                                                             Rusnah, S.Pd., M.Pd.                                                                                   

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Selamat! Paskibra SMA Negeri 4 Bantaeng Meloloskan 24 Orang di Tingkat Kabupaten dan 1 Orang di tingkat Provinsi

Keren !!! Siswa SMA Negeri 4 Bantaeng Menjadi Delegasi Sulawesi Selatan pada Forum Pelajar Indonesia ke - 13 di Jakarta

Ekskul Refleksi SMA Negeri 4 Banteng Got Talent Bersastra di Buka Pengawas Bina