Laporan Best Practice 2

 

LAPORAN BEST PRACTICE

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi)

 

 

 

 

 

OLEH:

MUHAMMAD RUSLI

NPM: 239024495032

 

 

 

 

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN 3

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2024

BIODATA PENULIS

 

1.      Nama                           : Muhammad Rusli

2.      NPM                           : 239024495032

3.      No. UKG                    : 201500952449

4.      Tempat / Tanggal Lahir : Karassing, 01 Januari 1980

5.      Jenis Kelamin             : Laki – laki

6.      Agama                         : Islam

7.      Unit Kerja                   : SMA Negeri 4 Bantaeng

8.      Alamat Unit Kerja      : Jl. Elang No. 52

                            

Bantaeng, 26 Januari 2024

 

                                                                                                         Penulis,

Muhammad Rusli

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya. Laporan Best Pratice yang berjudul “Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi)” ini dapat diselesaikan sesuai rencana. Laporan ini ditulis untuk memenuhi rangkaian Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan 3 Tahun 2023. Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari usaha dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati diucapkan terima kasih kepada yang terhormat.

1.    Bapak DR. Usman, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing dan Ibu Rusnah, S.Pd., M.Pd., selaku   Guru Pamong yang telah memberikan bimbingan dan memotivasi agar laporan dapat selesai dengan baik.

2.    Bapak Syafruddin, S.Pd., M.M. Kepala Sekolah yang telah memberikan saran dan dukungan terkait pembuatan laporan ini.

3.    Panitia Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan 3 Tahun 2023 yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian laporan ini.

4.    Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan 3 Tahun 2023 Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

 

Bantaeng, Januari 2024 

 

Penulis,

Muhammad Rusli

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................        i

BIODATA PENULIS..............................................................................       ii

KATA PENGANTAR..............................................................................        iii

DAFTAR ISI...........................................................................................        iv

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................        1

A.    Latar Belakang Masalah.............................................................        1

B.     Manfaat Kegiatan........................................................................        1

1.      Bagi siswa............................................................................        2

2.      Bagi guru..............................................................................        2

C.     Peran dan Tanggung Jawab.........................................................        2

D.    Tantangan yang dihadapi............................................................        3

BAB II PEMBAHASAN........................................................................        4

A.    Tujuan dan Sasaran.....................................................................        4

B.     Bahan/Materi Kegiatan...............................................................        4

C.     Bahan/Materi Kegiatan...............................................................        4

D.    Bahan/Materi Kegiatan...............................................................        4

E.     Langkah langkah pembelajaran..................................................        4

F.      Waktu dan tempat kegiatan.........................................................        8

G.    Refleksi hasil (Dampak).............................................................        8

H.    Faktor keberhasilan.....................................................................        9

I.        Faktor ketidakberhasilan.............................................................        9

BAB III KESIMPULAN.........................................................................        10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................        11       

LAMPIRAN............................................................................................        12

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang Masalah

Praktik pembelajaran Kurikulum Merdeka yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru dan contekan dari internet. Penulis meyakini bahwa buku maupun contekan di internet tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak bersemangat dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa siswa bosan mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan menggunakan metode ceramah. Selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis. Tinggal menyalin dari buku teks. Sehingga menyebabkan kurangnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis cerpen. Siswa  juga mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun serta guru kurang maksimal dalam menggunakan model pembelajaran inovatif.

B.            Manfaat Kegiatan

Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat dijadikan sebagai acuan ataupun referensi bagi rekan guru lainnya dalam melakukan sebuah praktik pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran ditentukan oleh kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Perencanaan yang dilakukan dengan baik akan membuat proses pembelajaran lebih terstruktur dan terorganisir. Penerapan model pembelajaran inovatif, yaitu model Contextual Teaching Learning (PJBL) akan mengarahkan pembelajaran lebih berpusat pada siswa sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Penggunaan media powerpoint dalam proses pembelajaran membuat pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, sehingga siswa  lebih termotivasi untuk belajar. Dengan adanya motivasi dalam diri siswa, maka kesulitan yang dialami dalam memahami pembelajaran khususnya pembelajaran memerankan tokoh drama yang ditonton atau dibaca  dapat teratasi dengan baik. Semoga praktik pembelajaran ini bisa menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Berikut beberapa manfaat  bagi siswa, guru dan sekolah.

1.             Bagi siswa

·                Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.

·                Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

·                Terkontrolnya tingkah laku positif siswa.

·                Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada saat prosespembelajaran    berlangsung.

·                Meningkatkan hasil belajar siswa.

2.                  Bagi guru

·                    Memperluas wawasan.

·                    Meningkatkan professional kerja.

·                    Meningkatkan peran guru sebagai fasilisator.

·                    Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya.

·                    Memperbaiki kinerja guru dalarn proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Arab.

C.            Peran dan tanggung jawab

Sebagai seorang guru yang memiliki peran dan tanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi setiap kegiatan pembelajaran yang saya lakukan secara efektif dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif, serta menggunakan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan bersama dapat tercapai dengan baik.

D.           Tantangan yang dihadapi

·         Guru belum terbiasa menerapkan metode pembelajaran yang menarik, sehingga siswa kurang termotivasi dalam belajar memerankan salah satu tokoh drama yang ditonton atau dibaca

·         Guru sudah merasa nyaman dengan model pembelajaran yang diterapkan selama ini yaitu metode ceramah, sehingga tidak mencoba untuk menerapkan model-model pembelajaran yang lain.

·         Guru masih belum banyak mengenali pembelajaran berbasis teknologi dan inovasi pada pembelajaran mengonstruksi cerpen sesuai unsur pembangun.

·         Adapun yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu peserta didik, guru yang mengampu mata pelajaran, guru pamong, dosen pembimbing, dan rekan sejawat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.           Tujuan dan Sasaran

Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan   pengetahuan dan keterampilan, yang meliputi:

·         Siswa dapat memerankan salah satu tokoh drama yang ditonton atau dibaca yaitu lafal, kesesuaian karakter, intonasi, mimik, ekpresi.

·         Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas XI. 7 semester genap di SMA Negeri 4 Bantaeng sebanyak 26 siswa.

·         Bahan/Materi Kegiatan Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi kelas XI. 7  untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi memerankan salah satu tokoh drama yang ditonton atau dibaca

B.            Sumber daya/materi Proyekttor, jaringan internet, jaringan listrik, buku-buku yang terkait, gambar berseri serta LKPD.

C.            Model pembelajaran model pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran model Contextual Teaching Learning.

D.           Langkah-langkah pembelajaran disesuaikan dengan pertemuan

Capaian Pembelajaran

Siswa memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Siswa mampu memahami, mengolah, mengintrepetasi, dan mengevaluasi berbagi tipe teks tentang topik yang beragam. Siswa mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Siswa mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan bahyak orang. Siswa mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.    Kompetensi Awal  

 4.81. Memerankan salah satu tokoh  naskah  drama yang ditonton atau dibaca

Profil Pelajar Pancasila

1.             Berpikir yang ditujukkan melalui kemampuan berpikir untuk memerankan salah satu tokoh  naskah  drama yang ditonton atau dibaca

2.              Kreatif yang ditunjukan melalui kegiatan mengamati dan mengolah informasi atau fenomena pada kegiatan Memerankan salah satu tokoh  naskah  drama yang ditonton atau dibaca

3.             Sarana/Prasarana

1.             Sarana : buku siswa, buku guru, Bahasa Indonesia kelas XI SMA Kemendikbud, KBBI (cetak/daring), dan alam sekitar

2.             Prasarana : Laktop, gawai, smart board, LKPD, dan jaringan internet.

3.              

 

Tujuan Pembelajaran

Memerankan salah satu tokoh  naskah  drama yang ditonton atau dibaca

Target Siswa

Target Siswa   : Peserta didik regular

Jumlah             : 26 orang

Analisis kebutuhan siswa dengan asesmen penilaian.

 

Pertanyaan pemantik

Pertanyaan pemantik dapat menjadi sarana menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis para siswa

      Mengajukan pertanyaan pemantik untuk mulai memerankan drama sebagai berikut:

1.   Apakah siswa pernah menonton drama?

2.   Apakah drama yang ditonton itu menarik atau tidak menarik jelaskan alasannya?

3.   Apakah kalian tertarik untuk memerankan satu tokoh dalam drama yang pernah ditonton?

             

Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) yang diintegrasikan ke dalam media menonton Video pendek.

A.      PENDAHULUAN



Text Box: 1.	Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik berdoa untuk memulai pembelajaran. (religius)
2.	Siswa merespons pertanyaan yang berkaitan dengan kabar, pembelajaran sebelumnya dan pembelajaran yang akan dilaksanakan. (rasa ingin tahu)
3.	Siswa merespons guru berkaitan dengan motivasi untuk membangkitkan semangat belajar 
4.	Siswa menerima informasi tentang tujuan pembelajaran, cakupan materi dan penilaian pembelajaran.

KEGIATAN AWAL

 

B.        KEGIATAN INTI

Memotivasi kelompok

1.      Siswa sudah duduk berkelompok dan guru memberikan stimulus tentang drama dengan mengembangkan (rasa ingin tahu) siswa tentang drama lebih lanjut.

2.      Guru menampilkan tontonan video pendek dengan pemodelan guru sendiri untuk memberikan peluang siswa menemukan, mengamati dan memahami tokoh dalam cerita serta memerankan hal yang sama, yang ditampilkan. Setelah menonton, masing-masing ketua kelompok maju mengambil kartu berisi deskripsi peristiwa dari video yang ditonton untuk  diperagakan (kerja sama)

3.      Siswa dan guru terlibat dialog interaktif tentang tontonan video dan deskripsi peristiwa sekaitan dengan kehidupan nyata siswa

4.      Siswa secara berkelompok menyusun naskah drama singkat (kerja sama)

5.      Masing-masing  kelompok memerankan salah satu karakter tokoh drama yang ditonton melalui video dan deskripsi peristiwa dalam kartu.

6.      Siswa secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas dalam memerankan drama

7.      Aktifitas memerankan salah satu karakter tokoh drama dievaluasi secara otentik assessment yang dapat memberikan informasi secara akurat tentang apa yang telah diperankan siswa.

 

Menyiapkan tahap-tahap permainan

8.      Bersama kelompok, peserta mengamati dan mendiskusikan kutipan deskripsi peristiwa yang               ada pada kartu sesuai dengan video film pendek yang model tokoh dalam video diperankan langsung oleh guru sebagai motivasi biar siswa juga merasa bisa melakukan hal yang sama  untuk dapat menyusun drama dalam satu adegan

9.      Drama satu adegan yang telah disusun ditulis pada satu lembar kerja yang telah disediakan.

Mendiskusikan peran

10.  Setelah menyusun drama dalam satu adegan, kelompok membagi setiap siswa  dangan satu karakter tokok yang sesuai dengan adegan yang disusun (literasi)

11.  Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menentukan teknis tata cara bermain               peran yang akan dilakukan di depan kelas (berpikir kritis dan kerja sama)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mendekor ruang kelas

12.    Siswa bersama kelompok menyiapkan diri untuk melakukan bermain peran sesuai  dengan drama satu adegan yang diperankan masing-masing peserta didik

13.    Setiap kelompok menyerahkan lembar kerja yang berisi drama satu adegan yang telah               disusun pada guru

Menyiapkan pengamat

14.    Setiap kelompok yang tidak tampil saling diskusi menjadi pengamat permainan  kelompok penampil bersama guru dengan mengisi penilain teman sebaya

Memerankan

15.    Setiap kelompok akan bermain peran sesuai urutan pada kartu peristiwa yang telah            didapatkan

16.    Di depan kelas, Siswa dalam kelompok berperan sesuai dengan tokoh yang  diperankan (kreativitas dan kompak)

 

 

 

 

 

C.      PENUTUP



Text Box: 1.	Guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja siswa.
2.	Guru Bersama siswa menyimpulkan materi.
3.	Guru melakukan pemahaman bermakna.
4.	Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran dan umpan balik.
5.	Guru menutup pembelajaran

 

D.      Metode/Pendekatan/Model Pembelajaran

      1. Metode pembelajaran          : ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan

2.  Pendekatan                         : Saintifik

3.  Model pembelajaran           : CTL

 

E.      Media/Alat dan Bahan Ajar

1.    Media/Alat Smart Board (PPT) Laptop, HP, Kartu Peristiwa, dan LKPD

2.    Bahan Ajar: Modul Bahasa Indonesia “Mendukung Sekolah Penggerak Merdeka Belajar” SMA Kelas XI Jakarta: Bumi Aksara

 

F.      Sumber Belajar: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Menengah Atas,  2020. Modul Belajar Bahasa Indonesia. SMA kelas XI: Jakarta

 

Kegiatan Tindak Lanjut

Peserta didik dapat mencari naskah drama lain yang ramah dan santun untuk disimak, ditafsirkan, diapresiasi dan diperankan, juga dievaluasi. Peserta didik dianjurkan untuk melakukan pekerjaan seperti itu sebagai kegiatan mandiri.

Materi Pembelajaran

Memerankan salah satu tokoh drama yang ditonton atau dibaca.

E.            Waktu dan Tempat Kegiatan

Praktik ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 26 Januari 2024 di SMA Negeri 4 Bantaeng

F.             Refleksi hasil (Dampak)

·         Siswa  termotivasi dalam mengikuti pembelajaran memerankan salah satu tokoh drama yang ditonton atau dibaca.  karena metode yang diterapkan lebih menarik dan menyenangkan.

·         Proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran CTL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak CTL megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran

·         Respon siswa sangat positif dan merasa senang serta sangat antusias dalam pembelajaran karena diterapkannya pembelajaran berbasis teknologi meskipun dalam bentuk media gambar yang sederhana dan inovasi pada pembelajaran Memerankan salah satu tokoh drama yang ditonton atau dibaca..

·         Penerapan model pembelajaran CTL ini juga meningkatkan kemampuan siswa dalam menghasilkan produk. Model CTL yang diterapkan dengan menyajikan media video film pendek dan deskripsi kartu mampu mendorong siswa mencapai tujuan pembelajaran.

G.           Faktor keberhasilan, yaitu:

·         Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan langkah-langkah dalam model pembelajaran dilaksanakan secara urut, terstruktur, serta alokasi waktu yang tepat, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

·         Adanya dukungan penuh dari Kepala Sekolah, Pengawas Bina SMA dan rekan sejawat dalam kegiatan pembelajaran yang diterapkan.

H.           Faktor ketidakeberhasilan, yaitu:

·         Adanya siswa yang hanya mengandalkan temannya saat berdiskusi menentukan tema, sehingga terkesan sebagian siswa kurang aktif dalam pembelajaran

·         Siswa  belum terbiasa belajar dengan model CTL.

·         Perangkat laptop lambat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN

 

          Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1.             Pembelajaran materi Memerankan salah satu tokoh drama yang ditonton atau dibaca, dengan model pembelajaran Contextual Teaching Learning layak dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

2.             Dengan penyusunan modul ajar secara sistematis dan cermat, pembelajaran Memerankan salah satu tokoh drama yang ditonton atau dibaca, dengan model pembelajaran CTL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan TPACK, literasi, dan kecakapan abad 21. 3. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi dan kreatifitas pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna. 4. siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada apa yang disampaikan guru. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama / tidak mudah lupa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 https://Smkn3tuban.Sch.Id/Wp-Content/Uploads/2020/06/25.-Moch.-

 

Basuni,S.Pd_..Pdf Wahib Dariyadi, Moch & Betric Feriandika. (2023). “Hayya Nata‟Allam „Al‟Arabiyah” Kurikulum Merdeka Kelas Xi, Pt. Optima Intermedia, Malang

 

Http://Repository.Radenintan.Ac.Id/29040/1/Pusat%20bab%20%20dan%202.Pdf Https://Bit.Ly/Wawancaratemansejawat_Sman 4 Bantaeng

 

Https://Bit.Ly/Wawancaradenganpelaksanatugaskepalasekolah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

Lampiran 1 : Dokumentasi kegiatan

Lampiran 2 : Modul Ajar

Lampiran 3 : Bahan Ajar

Lampiran 4 : Media Ajar

Lampiran 5 : Analisis Penilaian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 1 : Dokumentasi kegiatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lampiran 2: Modul Ajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN/MODUL

 

Nama Pendidik          : Muhammad Rusli

Nama Sekolah           : SMA Negeri 4 Bantaeng

 

Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester            : XI/ 2

Materi                         : Teks Drama

Alokasi Waktu : 2 x pertemuam

Fase F : Capaian Pembelajaran : Siswa memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan dunia kerja. Siswa mampu memahami, mengolah, mengintrepetasi, dan mengevaluasi berbagi tipe teks tentang topik yang beragam. Siswa mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Siswa mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan bahyak orang. Siswa mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan Bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.   

 

Kompetensi Awal        :          

2. Memerankan salah satu tokoh dalam naskah drama yang dibaca atau  ditonton

 

Profil Pelajar Pancasila :

Berkalobarasi

Berkreasi

 

Sarana/prasarana

Sarana : buku siswa, buku guru Bahasa Indonesia kelas XI SMA Kemendikbud, KBBI (cetak/daring) dan alam sekitar

 

Prasarana : Laptop, gawai, Smart Board, LKPD, dan jaringan internet.

 

Tujuan Pembelajaran   : Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau  ditonton secara lisan yang dapat mengembangkan kemampuan, berkolaborasi, berkreasi (4C).

 

Target Siswa  : Siswa regular

Jumlah             : 25

Analisis kebutuhan siswa dengan asesmen penilaian

 

Pertanyaan pemantik

Pertanyaan pemantik dapat menjadi sarana menumbuhkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis para siswa

      Mengajukan pertanyaan pemantik untuk mulai memerankan drama sebagai berikut:

4.   Apakah siswa pernah menonton drama?

5.   Apakah drama yang ditonton itu menarik atau tidak menarik jelaskan alasannya?

6.   Apakah kalian tertarik untuk memerankan satu tokoh dalam drama yang pernah ditonton?

             

Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL) yang diintegrasikan ke dalam media menonton Video pendek.

 

 

 

 

A.    PENDAHULUAN



Text Box: 5.	Guru mengucapkan salam pembuka, mengecek kehadiran peserta didik berdoa untuk memulai pembelajaran. (religius)
6.	Siswa merespons pertanyaan yang berkaitan dengan kabar, pembelajaran sebelumnya dan pembelajaran yang akan dilaksanakan. (rasa ingin tahu)
7.	Siswa merespons guru berkaitan dengan motivasi untuk membangkitkan semangat belajar 
8.	Siswa menerima informasi tentang tujuan pembelajaran, cakupan materi dan penilaian pembelajaran.

KEGIATAN AWAL

 

G.        KEGIATAN INTI

Memotivasi kelompok

1.      Siswa sudah duduk berkelompok dan guru memberikan stimulus tentang drama dengan mengembangkan (rasa ingin tahu) siswa tentang drama lebih lanjut.

2.      Guru menampilkan tontonan video pendek dengan pemodelan guru sendiri untuk memberikan peluang siswa menemukan, mengamati dan memahami tokoh dalam cerita serta memerankan hal yang sama, yang ditampilkan. Setelah menonton, masing-masing ketua kelompok maju mengambil kartu berisi deskripsi peristiwa dari video yang ditonton untuk  diperagakan (kerja sama)

3.      Siswa dan guru terlibat dialog interaktif tentang tontonan video dan deskripsi peristiwa sekaitan dengan kehidupan nyata siswa

4.      Siswa secara berkelompok menyusun naskah drama singkat (kerja sama)

5.      Masing-masing  kelompok memerankan salah satu karakter tokoh drama yang ditonton melalui video dan deskripsi peristiwa dalam kartu.

6.      Siswa secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas dalam memerankan drama

7.      Aktifitas memerankan salah satu karakter tokoh drama dievaluasi secara otentik assessment yang dapat memberikan informasi secara akurat tentang apa yang telah diperankan siswa.

 

Menyiapkan tahap-tahap permainan

8.      Bersama kelompok, peserta mengamati dan mendiskusikan kutipan deskripsi peristiwa yang               ada pada kartu sesuai dengan video film pendek yang model tokoh dalam video diperankan langsung oleh guru sebagai motivasi biar siswa juga merasa bisa melakukan hal yang sama  untuk dapat menyusun drama dalam satu adegan

9.      Drama satu adegan yang telah disusun ditulis pada satu lembar kerja yang telah disediakan.

Mendiskusikan peran

10.  Setelah menyusun drama dalam satu adegan, kelompok membagi setiap siswa  dangan satu karakter tokok yang sesuai dengan adegan yang disusun (literasi)

11.  Siswa bersama kelompok berdiskusi untuk menentukan teknis tata cara bermain               peran yang akan dilakukan di depan kelas (berpikir kritis dan kerja sama)

 

 

 

Mendekor ruang kelas

12.    Siswa bersama kelompok menyiapkan diri untuk melakukan bermain peran sesuai  dengan drama satu adegan yang diperankan masing-masing peserta didik

13.    Setiap kelompok menyerahkan lembar kerja yang berisi drama satu adegan yang telah               disusun pada guru

Menyiapkan pengamat

14.    Setiap kelompok yang tidak tampil saling diskusi menjadi pengamat permainan  kelompok penampil bersama guru dengan mengisi penilain teman sebaya

Memerankan

15.    Setiap kelompok akan bermain peran sesuai urutan pada kartu peristiwa yang telah            didapatkan

16.    Di depan kelas, Siswa dalam kelompok berperan sesuai dengan tokoh yang  diperankan (kreativitas dan kompak)

 

 

 

 

 

H.     PENUTUP



Text Box: 6.	Guru memberikan apresiasi terhadap hasil kerja siswa.
7.	Guru Bersama siswa menyimpulkan materi.
8.	Guru melakukan pemahaman bermakna.
9.	Guru dan siswa melakukan refleksi pembelajaran dan umpan balik.
10.	Guru menutup pembelajaran

 

I.        Metode/Pendekatan/Model Pembelajaran

      1. Metode pembelajaran          : ceramah, diskusi kelompok, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan

2.  Pendekatan                         : Saintifik

3.  Model pembelajaran           : CTL

 

J.       Media/Alat dan Bahan Ajar

1.    Media/Alat Smart Board (PPT) Laptop, HP, Kartu Peristiwa, dan LKPD

2.    Bahan Ajar: Modul Bahasa Indonesia “Mendukung Sekolah Penggerak Merdeka Belajar” SMA Kelas XI Jakarta: Bumi Aksara

 

K.     Sumber Belajar: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Sekolah Menengah Atas,  2020. Modul Belajar Bahasa Indonesia. SMA kelas XI: Jakarta

 

Bantaeng,     Januari 2024

Mengetahui

Kepala SMA Negeri 4 Bantaeng                                     Guru Mata Pelajaran

 

 

Syafruddin, S.Pd., M.M.                                                 Muhammad Rusli

 

 

 

 

 


 

Lampiran 5: Analisis Penilaian

 

Analisis Penilaian Pembelajaran

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada salah satu kegiatan inovasi pembelajaran yang dilakukan. Silakan ikuti langkah berikut ini untuk membantu Anda dalam menuliskan Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran (LK-2). 1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang pada langkah 7 MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Diharapkan pembelajaran yang dipilih adalah pembelajaran yang direkam. 2. Bandingkan hasil penilaian pembelajaran (proses dan/atau hasil) siswa/i dengan capaian pembelajaran yang Anda pilih. 3. Lakukan analisis terhadap penilaian yang telah dilaksanakan. Untuk analisis penilaian, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi hambatan saat kegiatan penilaian berlangsung dengan teori yang dipelajari saat MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran. 4. Laporan Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1 dan 1x untuk siklus 2.

 Nama Mapel               : Bahasa Indonesia

 Tempat Pelaksanaan   : SMA Negeri 4 Bantaeng

Waktu Pelaksanaan     : Jumat, 26  Januari  2026

Nama Mahasiswa        : Muhammad Rusli

 Nama Guru Pamong  : Rusnah, S. Pd., M.Pd.

Nama Dosen               : Dr. Usman, S.Pd., M.Pd.

I.          Deskripsi Kegiatan Penilaian

(Kegiatan apakah yang Anda lakukan untuk menilai proses dan/atau hasil pembelajaran siswa/i Anda saat inovasi pembelajaran berlangsung? Penilaian dapat berupa assessment for learning, assessment as learning, atau assessment of learning)

Kegiatan yang dilakukan untuk menilai proses dan/atau hasil pembelajaran siswa adalah sebagai berikut :

1.      Assesment for Learning

 Selama kegiatan pembelajaran, saya sebagai guru mengajukan pertanyaan terbuka, seperti apa saja pembelajaran sebelumnya , yang sekaitan dengan materi memerankan salah satu tokoh drama. Hal ini akan membantu untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memahami materi yang diberikan dan dapat menggali pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Setelah itu saya selaku guru meminta siswa untuk mengamati video film pendek  dan mendesain naskah drama berdasarkan deskripsi kartu yang dibagikan secara berkelompok.

2.      Assesment of Learning (Penilaian Hasil Pembelajaran)

Memberikan tugas kepada siswa di mana mereka harus menjawab di LKPD yang diberikan untuk membuat naskah drama satu babak setelah mengamati video film pendek dan deskripsi tokoh dari kartu yang dibagikan. Kemudian siswa. Siswa dalam kelompok  yang sudah menyelesaikan naskah drama diminta untuk memerankan naskah yang mereka buat untuk selanjutnya dinilai secara otentik.

II.      Hasil dan Manfaat Penilaian

     (Bagaimana hasil yang diperoleh dari kegiatan penilaian yang Anda lakukan? Apakah ada manfaat yang dirasakan siswa/i untuk meningkatkan kemampuan sikap, pengetahuan dan/atau keterampilan terhadap topik yang diajarkan? Apakah hasil penilaian menggambarkan pencapaian tujuan pembelajaran yang Anda tetapkan? Kaitkan penjelasan Anda dengan materi yang dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran).

 

 

 

 

 

Grafik  di atas menunjukan siswa mencapai tujuan pembelajaran  yang ditetapkan meskipun terdapat 6 orang yang hanya berada pada skor minimum. Dari tampilan siswa dalam kelompok Ketika memerankan naskah drama  bisa dinilai bahwasanya siswa bisa memerankan naskah drama yang mereka buat sesuai dengan kesesuaian karakter dibuktikan dengan nilai mendekati maksimal pada diagram di atas, siswa dalam bermain peran memiliki mimik yang sesuai dengan naskah drama dan karakter tokoh yang diperankan, gesture siswa juga sangat meyakinkan Ketika tampil, penghayatan karakter siswa juga lumayan mendekati nilai sempurna, siswa juga bisa berintonasi dengan baik ketika diminta memerankan naskah drama. Selebihnya siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran dengan model CTL melalui media mengamati video film pendek dan deskripsi tokoh dari kartu yang dibagikan menunjukkan tingkat kemampuan menulis naskah drama dan memerankan salah satu tokoh drama yang ditonton atau dibaca mampu mencapai nilai yang sangat memuaskan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran . Pembelajaran model Contextual teaching Learning yang diejawantahkan ke dalam media tontonan film pendek dan deskripsi kartu  dapat membantu pendidik memberikan pelayanan pembelajaran yang maksimal dan mampu menumbuhkan kepercayan diri siswa untuk tampil bermain peran, dapat membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadi pembelajar yang otonom dan mandiri.

III.   Tantangan Kegiatan Penilaian

 (Apakah yang menjadi tantangan Anda saat kegiatan penilaian berlangsung? Apakah hasil penilaian menggambarkan penilaian yang komprehensif? Mengapa dan kaitkan alasan Anda dengan materi dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)

Tantangan yang kami rasakan pada saat penilaian adalah bagaimana seorang guru harus pandai-pandai mengamati setiap tingkah laku siswa pada saat pembelajaran berlangsung, bagaimana tingkat kejenuhan belajar siswa, sehingga memerlukan ice breaking untk memancing semangat siswa kembali focus. Dalam kegiatan penilaian, terdapat beberapa tantangan yang saya temukan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Waktu yang Diperlukan: Penilaian tugas memerankan salah satu tokoh drama membutuhkan waktu yang cukup untuk mengevaluasi tampilan siswa  dengan cermat. Ini bisa menjadi tantangan jika memiliki cukup banyak siswa dalam kelas.

2. Pemahaman yang Tidak Merata: Tidak semua siswa mungkin mencapai tingkat pemahaman yang sama terhadap materi. Beberapa siswa mungkin memerlukan lebih banyak bantuan atau panduan untuk untuk bisa tampil percaya diri bermain peran dan ini dapat memengaruhi hasil penilaian dibuktikan dengan analisis 6 orang siswa hanya mampu mencapai nilai minimum

3. Kendala Teknologi: jika terjadi pemadaman listrik berkala atau server jaringan bermasalah maka penyampaian media menonton film pendek sedikit terhambat 

4. Kesiapan Siswa: Tidak semua siswa  siap atau percaya diri  dalam hal presentasikan hasil belajar mereka di depan kelas atau melakukan aksi bermain peran. Ini bisa memengaruhi kualitas tampilan mereka.

IV.   Solusi Pemecahan Masalah

      (Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada kegiatan penilaian? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.)

Terdapat beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul saat kegiatan penilaian, yaitu :

1.        Rubrik Penilaian yang Jelas: Membuat rubrik penilaian yang jelas dan spesifik yang akan digunakan dalam menilai tugas memerankan sala satu tokoh drama yang ditonton ataupun dibaca. Rubrik ini harus mencakup kriteria yang mendefinisikan dengan jelas apa yang diharapkan dari setiap aspek kompetensi. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi siswa untuk memahami apa yang akan dinilai dan bagi penilai untuk memberikan penilaian yang konsisten.

2.        Pelatihan dan Panduan: Menyediakan pelatihan baik berupa olah vocal ataupun olah tubuh atau panduan kepada siswa sebelum mereka memerankan salah satu tokoh drama yang ditonton ataupun dibaca.. Ini dapat mencakup contoh  melafalakan kalimat, tinggi rendah suara mauun gerak.

3.        Pertemuan Intensif: Jika ada siswa yang memerlukan bantuan tambahan atau memiliki kebutuhan khusus, pertimbangkan untuk menyelenggarakan pertemuan berkala atau sesi bimbingan. Hal ini memungkinkan saya sebagai guru untuk memberikan perhatian yang lebih terarah kepada siswa, membantu mereka mengatasi hambatan, dan memastikan bahwa mereka siap untuk bermain peran atau memerankan naskah drama

4.        Penilaian Ganda: Menggunakan lebih dari satu penilai dapat membantu meningkatkan objektivitas penilaian. Dua penilai yang berbeda dapat memberikan sudut pandang yang berbeda dan membantu memastikan bahwa penilaian lebih adil dan konsisten.dalam hal ini meminta teman sejawat untuk membantu menilai naskah drama yang diperankan  oleh siswa.

5.        Umpan Balik yang Konstruktif: Setelah penilaian selesai, memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Hal ini mereka memahami kekuatan dan kelemahan siswa dalam memerankan naskah drama, serta cara untuk memperbaiki kinerja mereka  dengan tema berbeda. Hal ini akan membantu siswa dalam proses pembelajaran mereka.

 

V.      Rencana Tindak Lanjut

(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) Anda untuk menjadikan kegiatan dan hasil penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pendekatan/metode/strategi pembelajaran berikutnya?)

Setelah melaksanakan PPL Aksi kedepannya perlu dilaksanakan Rencana Tindak Lanjut (RTL) demi keberlanjutan rencana suatu program pembelajaran. Dengan adanya Rencana Tindak Lanjut akan lebih mudah dalam mengimplementasikan program kedepannya. Rencana Tindak Lanjut yang baik dapat disusun sesuai rencana program berdasarkan hasil refleksi dan analisis dari pengalaman aksi sebelumnya. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, beberapa rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan setelah melakukan refleksi akhir PPL, yaitu:

1.      Membagikan pengalaman selama melaksanakan aksi kepada teman sejawat di sekolah yang mungkin dapat menginspirasi mereka dalam mengajar dan agar memperoleh kritik serta masukan yang membangun.

2.      Program lanjutan yang dapat dilakukan oleh pendidik berupa perbaikan (remedial), dan pengayaan (enrichment).

3.      Menerapkan model CTL berbasis media tontonan film pendek dan deskripsi kartu dalam pembelajaran selanjutnya di sekolah.

4.      Melakukan refleksi pembelajaran berkelanjutan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pembelajaran yang telah dilaksanakan.

5.      Mencari referensi tentang model-model pembelajaran lain yang relevan untuk diterapkan dalam pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik siswa dan perkembangan zaman.

6.      Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi dengan TPACK dan penggunaan aplikasi untuk menunjang aktivitas belajar siswa.

7.      Konsisten dalam melakukan evaluasi yang melibatkan soal-soal berbasis HOTS.

8.      Mencoba hal-hal lain yang mungkin dapat meningkatkan motivasi belajar siswa seperti penggunaan yel-yel, ice breaking atau sejenisnya.

Daftar Pustaka

 http://lib.unnes.ac.id/19847/1/2101409112.pdf

 https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/parafrasa/article/download/1902/1151

 

                                                                  Bantaeng, 29 Januari 2024

Dibuat oleh,                                                                       Disetujui oleh,

 

 

 

 

Muhammad Rusli                                                             Rusnah, S.Pd., M.Pd.                                                                                   

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Ketua Terpilih PGRI Ranting SMA Negeri 4 Bantaeng Terpilih di Hari Kesadaran Nasional

Elsa Siswa SMA Negeri 4 Bantaeng Peraih 5 Medali Porprov Bulukumba -Sinjai

Selamat! Paskibra SMA Negeri 4 Bantaeng Meloloskan 24 Orang di Tingkat Kabupaten dan 1 Orang di tingkat Provinsi